Siapa sih yang tidak suka minum es? Mulai dari
es batu yang dibuat sendiri di rumah, hingga yang dijual dipinggir
jalan. Tapi coba anda baca ini dulu.
Es air mentah :
Es dari air mentah berwarna putih karena masih banyak gas yang
terperangkap di dalamnya. Biasanya, es yang dibuat dari air mentah
adalah es balok. Es ini jelas-jelas tidak baik dikonsumsi, terlebih lagi
jika airnya diambil dari air sungai yang tercemar dan biasanya harganya
sangat murah (Harga umum : Sebalok besar hanya Rp. 500,-)
Es air matang :
Es dari air matang akan terlihat bening karena gas di dalam air
terlepaskan ketika proses perebusan. Biasanya, es seperti ini disebut es
kristal. Sekarang es kristal sudah banyak dipakai, seperti es batu
bolong , soalnya berbentuk pipa gitu, bolong di tengah dan harganya agak
sedikit mahal.
Bahaya es dari air mentah:
Dalam
air mentah ada banyak bakteri e coli. Ada penelitian di Florida selatan
yang membandingkan es batu dengan air toilet, hasilnya es batu
mengandung 70% lebih banyak kuman daripada air toilet. Tentu tidak ada
beda nya dengan di Indonesia, yang notabenenya es batu dibuat dari air
mentah. Ada juga di Jakarta yang pabrik es batunya di dekat kali
Ciliwung, memakai air mentah dari sungai dan dicampur dengan pemutih.
Mengenal E. Coli
Escherichia coli (E. coli) adalah bakteri yang hidup di dalam usus
manusia. Keberadaannya di luar tubuh manusia menjadi indikator sanitasi
makanan dan minuman, apakah pernah tercemar oleh kotoran manusia atau
tidak. Keberadaan E. coli dalam air atau makanan juga dianggap memiliki
korelasi tinggi dengan ditemukannya bibit penyakit (patogen) pada
pangan.
Ada beberapa jenis E. coli yang umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1. E. coli Enteropatogenik
Tidak membahayakan pada sebagian orang dewasa tetapi sering kali
menyebabkan diare pada bayi. Mungkin ditularkan melalui air yang
digunakan untuk mencuci botol. Karenanya, botol susu bayi sebaiknya
direbus setelah dicuci untuk mencegah diare.
2. E. coli Enteroinvasif
Cukup membahayakan karena dapat menyebabkan penyakit disentri. Biasanya ditandai dengan tinja yang mengandung darah.
3. E. coli Enterotoksigenik
Banyak menyebabkan diare pada para pelancong (travelers diarrhea). Bakteri ini tidak terlalu membahayakan.
4. E. coli Enterohemoragik
Bakteri yang sangat berbahaya. Dalam penelitian
Dewayanti-Hariyadi-et.al, 2001, dinyatakan bakteri ini hidup dalam
daging giling mentah. Peneliti lain juga menemukannya pada air limbah
rumah potong ayam.
Sumber : Beritaunik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar